Kembali ke laptop.
Menurut Blain Brown yang berhubungan dengan teori bahasa visual beliau menuliskan Dalam pembuatan film atau video, bahkan animasi sekalipun, gambar tidak hanya sekedar gambar, tetapi gambar adalah sebuah informasi. Jadi salah satu tugas sinematografer adalah menjadikan gambar menjadi bahasa visual kepada audiens menjadi sebuah pesan yang berarti. Hasil akhir dari tayangan video atau animasi secara materi adalah berbentuk dua dimensi, tetapi sinematografer harus dapat memberikan panduan mata pemirsa untuk melihat realitas. Untuk itu diperlukan pemahaman konsep terhadap dasar pandangan 2D, 3D dan bahasa visual. Untuk itu perlu dipahami tentang prinsip-prinsip desain. Dan juga elemen-elemen desain. Elemen desain merupakan unit dasar pembentuk gambar visual. Dari beberapa buku dan sumber di internet ada beberapa perbedaan yang menempatkan elemen desain dan prinsip desain. Apapun itu kembali ke hakekat utama dari bahasa visual yang penting mengandung unsur-unsur tersebut, menjadi dasar bagi seorang sinematografer dalam meramu visual film menjadi menarik. Beberapa elemen desain itu antara lain:
- Space (ruang)
- Line (Garis)
- Balance (keseimbangan)
- Color (warna)
- Shape (Bentuk)
- Tekture (tekstur)
- Form (Bidang)
- Value (Nilai/Tone)
- Unity (kesatuan)
- Balance (keseimbangan)
- Visual Tension (Penekanan Visual)
- Rythym (Perulangan)
- Proportion (proporsi)
- Contrast (kontras)
- Texture (tekstur)
- Directionality (arah)
Selain elemen dan prinsip-prinsip desain tersebut, menurut Blain Brown, yang termasuk dalam bahasa visual yaitu area 3 dimensi. Yang dimaksud dengan are 3 dimensi disini ide dasarnya adalah memproyeksikan bentuk tiga dimensi ke dalam area dua dimensi. Salah satu tugas dari sinematografer adalah mewujudkan 3D di dunia nyata terlihat nyata di gambar dua dimensi.
Beberapa cara untuk mengaplikasikannya adalah dengan membuat:
- Depth (kedalaman ruang)
- Overlap
- Relative Size
- Vertical Location
- Linear Perspective
- Foreshortening
- Chiaroscuro
- Atmospheric Perspective
mau nanya, itu buku karangan Blain Brown tahun berapa ya? makasih
ReplyDeletewah menarik ini pengen tau lanjutannya om :(
ReplyDelete